Tangerang Selatan, 28 Juli 2025 - Suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi terasa di ICE Institute saat menerima kunjungan dari Universitas Terbuka (UT) Bandung. Kunjungan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun menjadi langkah strategis dalam memperkuat pemahaman.

Rombongan UT Bandung dipimpin oleh jajaran manajemen kampus dan turut mengikutsertakan empat perwakilan Duta Marketing UT Bandung. Mahasiswi terpilih yang memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai UT kepada publik, khususnya generasi muda.

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari lebih dalam ekosistem pembelajaran digital yang telah dikembangkan oleh ICE Institute. Sebagai platform nasional yang dibentuk atas inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ICE Institute telah menghadirkan berbagai inovasi dalam penyediaan mata kuliah non-gelar, sistem kurasi konten, hingga integrasi microcredential dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun luar negeri.

Dalam sesi presentasi dan diskusi yang berlangsung di Ruang Rapat ICE Institute, tim UT Bandung mendapatkan paparan langsung mengenai sejarah pendirian ICE Institute, pendekatan platform marketplace-nya, proses kurasi dan penjaminan mutu konten, serta praktik kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi lainnya.

Tak hanya mempelajari secara teknis, kunjungan ini juga membuka ruang dialog dua arah. Perwakilan dari UT Bandung membagikan pengalaman mereka dalam mengelola pendidikan terbuka berbasis wilayah serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pembelajaran daring yang berkualitas.

“Ice Institute memberi gambaran nyata bagaimana sebuah market place bisa menjadi jembatan antara institusi, mahasiswa, dan masyarakat luas. Kami sangat terinspirasi dengan pendekatan terbuka dan kolaboratif yang dijalankan,” ujar perwakilan UT Bandung.

Kehadiran empat Duta Marketing UT Bandung menjadi warna tersendiri dalam kunjungan ini. Para duta yang berasal dari berbagai program studi ini menyampaikan komitmen mereka untuk menjadi agen perubahan dalam menyampaikan informasi tentang pendidikan digital kepada anak-anak muda Indonesia.

Dalam sesi khusus, para duta mempresentasikan rencana kampanye mereka untuk mempromosikan pentingnya pendidikan terbuka dan fleksibel di era digital, baik melalui media sosial, kegiatan komunitas, hingga kolaborasi lintas kampus.

“Kami ingin menjadi jembatan informasi, supaya teman-teman seusia kami tahu bahwa ada begitu banyak kesempatan belajar yang bisa diakses dengan mudah, salah satunya lewat platform seperti ICE Institute,” ujar salah satu Duta Marketing dengan antusias.

Kunjungan ini diakhiri dengan tur singkat ke ruang operasional ICE Institute serta penyerahan cendera mata dari kedua institusi. Baik ICE Institute maupun UT Bandung menyampaikan komitmennya untuk menjajaki kolaborasi lanjutan, khususnya dalam hal pertukaran konten pembelajaran, pengembangan microcredential, serta kampanye bersama dalam meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat dan pelajar.

“Kami percaya bahwa transformasi pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Kuncinya adalah kolaborasi dan komitmen bersama untuk terus berinovasi dan berbagi. Kunjungan UT Bandung hari ini menjadi contoh nyata semangat tersebut,” ujar perwakilan ICE Institute dalam penutupan acara.

Kunjungan ini bukan hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan strategi, tetapi juga mempererat semangat gotong royong antar institusi pendidikan dalam menyongsong masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

ICE Institute Menerima Kunjungan UT Bandung: Belajar dan Berbagi untuk Generasi Muda